WARTA WEDDING - Kata siapa perabot etnik hanya cocok untuk rumah bergaya etnik, dan perabot modern hanya cocok untuk rumah bergaya modern ? Sekalipun beda “suku”, namun bila ditata dengan “rasa”, perabot-perabot ini bisa juga jadi pasangan serasi loh.
Konsistensi sering dijadikan panutan dalam merias rumah. Bila ingin gaya modern, hiaslah setiap ceruk rumah dengan perabot, aksesori, dan hiasan yang berbau modern. Tapi bila ingin gaya etnik, isilah setiap sudut dengan segala sesuatu yang bernuansa etnik.
Seperti rumah tempat tinggal Wedy Aksana dan Erika Oktoviani, Anda bisa melihat bagaimana ketidak-konsistenan justru bisa menjadi sesuatu yang unik dan sedap dipandang.
Kedua “aliran” yang sering dianggap bertentangan itu—etnik dan modern—justru bisa duduk bersanding melahirkan satu “aliran” tersendiri. Tentu saja, semua perlu ditata dengan melibatkan “rasa”.
Selain mencampurkan dua gaya yang berbeda, Wedy yang merancang sendiri interior rumahnya ini lebih menyukai perabot yang berdiri sendiri alias tidak satu set. Perabot-perabot di rumah ini merupakan koleksi Floral Home, Vinoti, dan Vivere.
Keanekaan di Ruang TamuMari kita lihat ruang tamunya. Di sini terdapat satu meja berlaci dari rotan, satu kursi tanpa senderan yang juga dari rotan, dan satu sofa kayu jati lengkap dengan bantal dan guling kecil.
Ketiga perabot ini bisa dibilang bergaya etnik. Sedangkan di salah satu sudut ruang tamu ini juga terdapat satu sofa tunggal berlengan model simpel dengan finishing melamik warna gelap, bentuk yang banyak dijumpai di rumah-rumah bergaya minimalis saat ini. Kemudian sebagai hiasan, pada dinding terpajang lukisan wayang.
Ke-4 perabot yang ada di ruang tamu ini semuanya berbeda baik dari model, jenis, maupun bahan. Tapi yang menyenangkan, percampuran ini tetap enak dilihat.
Partisi KacaUntuk menghalangi ruang tamu dan ruang makan, digunakan partisi setinggi plafon. Inilah salah satu pusat perhatian di rumah dua lantai ini.
Partisi tersebut terbuat dari bahan molten glass bikinan Eztu Glass. Memadukan dua warna kaca—yaitu hijau dan peach—dan dua tekstur, partisi ini disangga oleh kayu di bagian bawahnya, yang diberi finishing melamik coklat gelap (menyerupai sofa tunggal di ruang tamu).
Wedy dan Erika yang senang berteman dan cukup sering mengundang teman-temannya untuk datang ke rumah sengaja memilih partisi transparan bergaya modern ini sebagai pembatas. Dengan demikian ruang tamu dan ruang makan terlihat masih nyambung.
Ruang Keluarga di SudutApabila ruang tamu dan ruang makan dipisahkan oleh partisi kaca, ruang makan dan ruang keluarga dipisahkan oleh meja konsol. Ruang keluarganya sendiri berada di sudut, dengan sofa diletakkan membelakangi ruang makan.
Sebagai pertegasan pemisahan fungsi ruang, di belakang sofa ini diletakkan sebuah meja konsol gaya etnik. Dengan pengaturan ruang seperti ini, menonton TV pun bisa dilakukan dari ruang makan.
Di ruang ini lagi-lagi kita menjumpai perkawinan perabot-perabot etnik dan modern dalam keharmonisan. Meja TV dan sofa gaya modern berdampingan dengan meja konsol dan meja bulat di sudut yang terbuat dari kayu glondongan bergaya etnik. Sebagai pendamping, di atas meja bulat gaya etnik tersebut diletakkan hiasan dinding wayang.
Melihat cantiknya benda-benda berbeda “suku” ini berdampingan, apakah Anda sedikit terinspirasi? Kalau iya, jangan takut untuk bereksperimen!
(jek/*trc)